Anak kecil itu berdiri diseberang jalan. Badannya tampak
kurus, kecil dan kulitnya hitam. Pakaiannya kusam dan tidak beralaskan sandal.
Ada satu titik yang dipandanginya, yaitu seorang penjual
balon diseberang jalan. Anak-anak kecil berkerumun disekitarnya, berebut
memperoleh balon yang disukainya. Balon-balon itu beraneka warna, ada yang
berwarna merah, kuning , hijau, biru dan lain sebagainya. Sama halnya dengan
kulit anak-anak yang berebut balon, ada yang berwarna kuning, merah, putih,
coklat dan lain sebagainya. setelah masing-masing mendapatkan yang balon,
mereka berlari meninggalkan sang penjual balon.
Kini sang penjual balon sendirian, masih ada beberapa balon
yang tersisa. Kemudian, si anak hitam yang berada diseberang jalan
menghampirinya. Langkahnya begitu cepat, seolah-olah takut ditinggal pergi sang
penjual balon. setelah sampai sang anak kecil hitam itu terdiam, memandangi wajah
sang penjual balon. Sang tukang balonpun menoleh dan tersenyum kepadanya.
“Hai nak, kau mau beli balon ?
tanya sang penjual balon pada si anak kecil hitam itu. Namun
anak kecil hitam itu menggelengkan kepala.
” Oh…kamu lupa bawa uangnya ya? tebak sang penjual balon, ”
Ya sudah ini untukmu.” Sang penjual balonpun memberikan sebuah balon yang
berwarna biru pada si anak kecil hitam, namun ia menolaknya.
” Tidak pak, saya tidak mau beli balon”, kata si anak kecil
hitam,” saya hanya ingin bertanya.”
“bertanya?” heran sang penjual balon,” bertanya apa? ”
Sang anak kecil itu agak malu mengatakannya, tapi ia
berusaha berkata.
“Pak, apakah balon yang berwarna hitam itu bisa terbang?”
Sang penjual balon itu pun tersenyum, ia melihat keluguan
dari seorang anak kecil yang kehilangan kepercayaan diri.
Kemudian sang penjual balon berkata, ” Nak, balon itu
terbang bukan karena warnanya, tetapi karena isinya.”
perkataan sang penjual balon telah membuat dadanya berdegup
kencang.
Iapun melanjutkan,” semakin besar balon itu diisi
dengan gas maka balon itu akan semakin tinggi terbangnya.”
Kemudian sang penjual balon melihat kearah anak-anak yang
sedang bermain, yang tadi membeli balon-balonnya. Si anak kecil hitam itupun
melihat kearah yang dilihat penjual balon.
” Kau pun sama seperti mereka,” kata sang penjual balon.
Dadanyapun semakin berdegup lebih kencang.
Kemudian penjual balon melihat kearah anak kecil hitam itu,
sang anak kecil hitam itupun menatapnya.
“bergabunglah dan ikut beramain dengan mereka”
” Karena balon hitam itu terbang bukan karena warnanya tapi
karena isinya.”
Sang anak kecil hitam itupun tersenyum kepada penjual balon.
Sang penjual balon pun membalas senyumannya.
Ia pun berlari melesat menuju teman-temanya dengan semangat
bagai balon yang memiliki terisi gas yang banyak.
0 komentar:
Posting Komentar